Berita Keuangan Tren

IPO CDIA: Anak Usaha Prajogo Pangestu Cetak Sejarah, Oversubscription Capai Ratusan Kali!

Juli 09, 2025
Beranda
Berita
Keuangan
Tren
IPO CDIA: Anak Usaha Prajogo Pangestu Cetak Sejarah, Oversubscription Capai Ratusan Kali!
IPO CDIA: Anak Usaha Prajogo Pangestu Cetak Sejarah, Oversubscription Capai Ratusan Kali!
IPO CDIA: Anak Usaha Prajogo Pangestu Cetak Sejarah, Oversubscription Capai Ratusan Kali!

Pajalahya.com - Perusahaan infrastruktur terintegrasi, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak usaha dari raksasa petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) milik konglomerat Prajogo Pangestu, baru saja membuat gebrakan di pasar modal Indonesia. Pada 9 Juli 2025, saham CDIA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sambutan luar biasa dari para investor. Ini bukan sekadar IPO biasa, melainkan cerminan antusiasme pasar yang membuncah terhadap potensi perusahaan Prajogo Pangestu.

Debut Gemilang yang Bikin Melongo

Hari pertama perdagangan CDIA benar-benar bikin heboh! Sahamnya langsung meroket menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA), alias naik maksimal 34,74% ke harga Rp256 dari harga penawaran umum Rp190 per saham. Lonjakan ini menunjukkan betapa besar minat pasar pada CDIA.

Yang lebih mencengangkan, saat masa penawaran umum perdana (IPO), CDIA mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 563,64 kali! Angka ini sungguh fantastis, bahkan melampaui rekor IPO GoTo pada tahun 2022. Bayangkan, ada lebih dari 400.000 investor yang ikut berpartisipasi, menunjukkan betapa banyak mata yang tertuju pada kesempatan investasi ini.

Sekilas Tentang Penawaran Umum Perdana CDIA

CDIA melepas 12.482.937.500 lembar saham, atau sekitar 10% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga penawaran Rp190 per saham, CDIA sukses mengumpulkan dana segar sekitar Rp2,37 triliun. Awalnya, masa penawaran umum berlangsung dari 2-4 Juli, namun saking besarnya minat, diperpanjang hingga 7 Juli 2025.

Beberapa nama besar di industri sekuritas turut menjadi penjamin pelaksana emisi efek, seperti PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), dan PT OCBC Sekuritas. Kehadiran mereka menambah kepercayaan investor terhadap proses IPO ini.

Dana Triliunan Rupiah untuk Ekspansi Masa Depan

Lantas, akan dipakai untuk apa dana triliunan rupiah yang berhasil dihimpun CDIA ini? Ada dua fokus utama:

  • Pengembangan Sektor Logistik: Sekitar Rp871,76 miliar akan digunakan untuk mendukung ekspansi di sektor logistik. Dananya akan disalurkan melalui penyertaan modal ke anak usaha untuk pembelian kapal dan pembiayaan operasional, memastikan jalur distribusi perusahaan semakin efisien.
  • Peningkatan Sektor Kepelabuhan dan Penyimpanan: Sekitar Rp1,48 triliun akan dialokasikan untuk mengembangkan sektor kepelabuhan dan penyimpanan. Ini termasuk pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene, dan sarana pendukung lainnya. Investasi ini sangat penting untuk mendukung operasional inti TPIA sebagai induk usaha.

Mengapa CDIA Begitu Menarik di Mata Investor?

Ada beberapa alasan kuat mengapa CDIA menjadi magnet bagi para investor:

  • Sektor yang Menjanjikan: CDIA beroperasi di sektor infrastruktur terintegrasi yang mencakup energi, air, kepelabuhan, penyimpanan, dan logistik. Sektor ini memiliki prospek pertumbuhan yang sangat dinamis di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, seiring dengan pembangunan ekonomi yang terus berjalan.
  • Dukungan Grup Besar: Sebagai anak usaha TPIA dan bagian dari grup besar Prajogo Pangestu di bawah payung PT Barito Pacific Tbk (BRPT), CDIA memiliki fondasi yang sangat kuat. Ini memberikan kepercayaan diri bagi investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
  • Komitmen Dividen: CDIA juga berkomitmen untuk mendistribusikan dividen payout sebesar 40%. Ini tentu menjadi kabar baik bagi investor yang mencari pengembalian investasi yang rutin.
  • Valuasi Menarik: Dari sisi valuasi, CDIA dianggap cukup menarik dengan Price Earning Ratio (PER) 42,5-47,5 dan Price Book Value (PBV) 1,7-1,8. Angka-angka ini menunjukkan bahwa harga sahamnya masih terbilang wajar dan berpotensi untuk tumbuh.
  • Terjangkau bagi Ritel: Tingginya antusiasme investor ritel juga dipicu oleh modal masuk yang terjangkau, yaitu hanya Rp19.000 untuk 100 saham. Ini memungkinkan banyak investor kecil untuk ikut merasakan manisnya IPO CDIA.

Dampak IPO CDIA di Pasar Modal

Kehadiran CDIA di BEI tentu saja membawa dampak positif. IPO ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas di pasar modal Indonesia. Selain itu, kenaikan saham-saham yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu, seperti BRPT dan BREN, juga sempat diamati menjelang debut CDIA, menunjukkan efek domino dari IPO ini.

Namun, di balik euforia ini, tingginya oversubscription dan potensi kenaikan harga di hari pertama listing juga memicu fenomena FOMO (Fear Of Missing Out) di kalangan investor. Penting bagi investor untuk tetap bijak dan melakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Dengan prospek bisnis yang cerah dan dukungan dari grup konglomerasi besar, IPO CDIA menjadi salah satu peristiwa penting di pasar modal Indonesia tahun ini. Kita tunggu saja, bagaimana perjalanan CDIA selanjutnya dalam mewujudkan ambisinya di sektor infrastruktur terintegrasi.