![]() |
Rebo Wekasan Tradisi Tolak Bala |
Pajalahya.com - Halo, Sahabat! Kembali lagi di blog kesayangan kita. Kali ini, mari kita bahas salah satu tradisi unik yang selalu jadi perbincangan setiap tahun yaitu Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan. Apalagi, tahun ini Rebo Wekasan jatuh pada hari ini, Rabu 20 Agustus 2025.
Apakah kamu penasaran kenapa hari ini dianggap istimewa oleh sebagian orang? Yuk, kita kupas tuntas makna, tradisi, hingga pandangan di baliknya!
Apa Itu Rebo Wekasan?
Rebo Wekasan secara harfiah berarti Rabu terakhir. Dalam penanggalan Hijriah, hari ini adalah Rabu terakhir di bulan Safar. Sejak zaman dahulu, hari ini dipercaya sebagai waktu di mana ribuan musibah atau bala turun ke bumi.
Namun, penting untuk diingat, kepercayaan ini bukanlah ajaran pokok dalam Islam, melainkan sebuah tradisi yang berkembang di tengah masyarakat. Tradisi ini seringkali dikaitkan dengan upaya spiritual untuk "menolak bala" atau memohon perlindungan dari segala macam bencana.
Amalan Populer yang Dilakukan Saat Rebo Wekasan
Karena diyakini sebagai hari tolak bala, banyak sekali amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di hari ini. Bukan cuma sekadar tradisi, amalan ini juga bisa jadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Apa saja sih?
Shalat Rebo Wekasan: Ini adalah amalan yang paling sering disebut. Shalat ini terdiri dari 4 rakaat dengan 2 kali salam. Yang unik, di setiap rakaatnya, ada bacaan surat-surat pendek seperti Al-Kautsar, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas dengan jumlah tertentu. Tapi perlu diingat, amalan ini lebih pas jika diniatkan sebagai shalat sunnah mutlak, ya!
Memperbanyak Doa: Memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT adalah inti dari amalan ini. Banyak sekali doa tolak bala yang bisa kita baca, salah satunya yang dianjurkan oleh para ulama.
Sedekah: Memberikan sedekah juga dianggap sebagai cara ampuh untuk menolak bala. Selain itu, sedekah juga membuka pintu rezeki dan keberkahan, lho!
Selamatan dan Doa Bersama: Di beberapa daerah, seperti Banyuwangi, ada tradisi selamatan atau doa bersama yang meriah. Biasanya, acara ini diisi dengan arak-arakan gunungan lemper, simbol harapan agar hidup selalu makmur dan terhindar dari bencana.
Semua amalan ini intinya adalah untuk meningkatkan ibadah dan keyakinan kita bahwa hanya Allah yang bisa melindungi kita dari segala marabahaya.
Pro dan Kontra di Balik Tradisi Rebo Wekasan
Seperti halnya tradisi lain, Rebo Wekasan juga memiliki sisi pro dan kontra. Banyak ulama dan cendekiawan Islam berpendapat bahwa tidak ada dalil yang kuat dari Al-Qur'an maupun Hadis yang secara spesifik menganjurkan shalat atau ritual khusus untuk Rebo Wekasan.
Bahkan, ada yang menyebut bahwa tradisi ini tidak ada dasarnya dalam syariat. Ini bukan berarti amalan seperti shalat dan sedekah dilarang, ya! Shalat sunnah dan sedekah tetap dianjurkan setiap hari. Namun, niatnya tidak dikhususkan karena alasan hari Rebo Wekasan.
Jadi, buat kamu yang ingin mengamalkan, niatkan saja sebagai shalat sunnah mutlak atau ibadah lain secara umum. Yang terpenting, kita tetap memohon perlindungan hanya kepada Allah SWT, kapan pun dan di mana pun.
Kesimpulan
Terlepas dari pro dan kontra, Rebo Wekasan adalah bagian dari kekayaan budaya di Indonesia. Kita bisa mengambil hikmahnya, yaitu untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Musibah atau kebaikan, semuanya datang dari-Nya.
Yang terpenting, jangan sampai keyakinan kita menyimpang. Amalkan ibadah yang memang sudah diajarkan dalam Islam, dan jadikan momen ini sebagai pengingat untuk terus berbuat kebaikan. Semoga kita semua selalu dilindungi dan dijauhkan dari segala musibah.
Semoga bermanfaat dan kita semua selalu dalam lindungan-Nya!